3.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
a. Kapak persegi.
Banyak
ditemukan di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Bahan dasar adalah
batu api (chalcedon) dengan buatan yang sangat halus karena diasah. Kebudayaan
kapak persegi diperkirakan masuk ke indonesia melalui jalan barat, yaitu
dari Yunan ke Semenanjung Malaka, lalu masuk ke Jawa melalui Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Para arkeolog
memperkirakan bahwa benda tersebut di buat sebagai lambang kebesaran,
jimat, alat upacara, atau alat tukar. Misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk
mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusa Tenggara, Maluku,
Sulawesi dan Kalimantan.
b. Kapak Bahu.
Kapak Bahu, sama seperti kapak
persegi, hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di
temukan di Minahasa.
c. Kapak lonjong.
Adalah kapak yang penampangnya berbentuk
lonjong, ujungnya agak lancip sehingga dapat dipasangi tangkai. Kapak lonjong
mempunyai dua ukuran, yaitu ukuran kecil (kleinbeil) dan ukuran besar
(walzenbeil). Sebagian besar wilayah temuan kapak lonjong terdapat di Papua,
karenanya kebudayaan kapak lonjong sering juga di sebut dengan Neolithikum
Papua. Di daerah lain di indonesia kapak lonjong juga di temukan di Sulawesi,
Sangihe Talaud, Flores, Maluku, dan Kepulauan Tanimbar.
Posting Komentar